Opini  

Politik Oligarki dan Geneologi Konflik Partai Demokrat

Abdul Mukhlis:
Abdul Mukhlis: Alumni Program Magister Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Pemerhati Sosial Politik dan Kebijakan Publik

Kalah dalam Konggres 2010 SBY tidak diam begitu saja, bahkan ini merupakan awal dari implikasi politik yang besar dalam tubuh Demokrat. Dengan kekuasaan yang dimilikinya, bukan mustahil akan dengan mudah menjatuhkan AU. Benih-benih konflik itu muncul dan tidak terbendung walaupun kubu AU sudah melakukan kompromi dengan menjadikan Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebagai Sekretaris Jenderalnya. Itu pula yang membuat kepemimpinannya tidak bertahan lama dan harus merelakan posisinya sebagai Ketua Umum setelah tersandung kasus korupsi bersama beberapa rekannya di DPR RI.

Loyalis AU pun mencurigai SBY terlibat dalam kasus korupsi tersebut, akan tetapi sayangnya, hingga saat ini tuduhan itu belum bisa dibuktikan secara hukum sehingga belum dapat dijadikan sebagai sumber data yang meyakinkan untuk menyeretnya dalam kasus ini.

SBY sebagai pengganti AU pada KLB Bali tidak lepas dari peran dan dukungan AU serta orang-orangnya dalam melakukan konsolidasi pengurus di daerah. Akan tetapi ruang kompromi yang dibangun oleh kelompok AU tidak menuai hasil, bahkan beberapa nama yang diusulkan atas permintaan AU juga tidak ada yang masuk dalam kepengurusan.

Penulis: Abdul Mukhlis (Alumni Program Magister Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Pemerhati Sosial Politik dan Kebijakan Publik)Editor: Shabir

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca