Nafsu diibaratkan sebagai hewan liar yang sulit dikendalikan, sehingga membutuhkan pelatihan agar dapat dijinakkan. Puasa menjadi salah satu metode terbaik dalam menundukkan nafsu, sebagaimana pawang yang membuat hewan lapar agar lebih mudah dikendalikan.
Indikator seseorang yang bertakwa telah dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 134-135. Dr. Akhmad menegaskan bahwa indikator tersebut berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam mengelola nafsu. “Indikator takwa dalam surah Ali Imran ayat 134-135 berkaitan dengan kualitas manajemen nafsu individu,” ucapnya.
Beberapa tanda orang yang bertakwa meliputi sifat dermawan, kesabaran, serta kemampuan memaafkan orang lain. Selain itu, seseorang yang bertakwa selalu mengingat Allah S.W.T., dan memohon ampunan ketika melakukan kesalahan.
Dengan demikian, puasa bukan sekadar kewajiban agama, melainkan juga latihan spiritual untuk meningkatkan kualitas diri. Melalui puasa, umat Muslim dapat melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan memperkuat hubungan dengan Allah S.W.T.
Pada akhirnya, puasa di bulan Ramadan memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk mencapai ketakwaan yang lebih tinggi. Dengan menekan nafsu dan memperbanyak amalan baik, seseorang dapat semakin dekat dengan Allah S.W.T., dan menjalankan perintah-Nya dengan penuh kesadaran.