Teheran – Warga Iran perlahan kembali merasakan hadirnya koneksi setelah berhari-hari hidup dalam kegelapan digital. Menurut laporan Al Jazeera, sebagian akses internet di Iran mulai pulih, memungkinkan warga terhubung kembali dengan keluarga dan teman, Sabtu (21/06/2025).
Pemerintah Iran sebelumnya memutus layanan komunikasi sebagai tanggapan terhadap ancaman serangan siber dari Israel. Langkah ini membuat lebih dari 90 juta warga terputus dari dunia luar, tanpa kejelasan tentang serangan rudal yang terus mengancam.
Media pemerintah Tasnim menyampaikan bahwa menteri informasi Iran menjanjikan pemulihan penuh akses internet internasional pada pukul 8 malam waktu setempat. Warga di berbagai kota besar kini melaporkan bisa menggunakan aplikasi seperti FaceTime dan WhatsApp untuk menghubungi orang terkasih.
Diaspora Iran membagikan momen emosional ketika akhirnya bisa mendengar suara keluarga mereka dari dalam negeri. Banyak dari mereka sempat takut akan kemungkinan kehilangan kerabat dalam serangan tanpa sempat mengucapkan salam perpisahan.
Selama pemutusan akses digital, warga sipil Iran hidup dalam ketidakpastian total. Rudal mendarat tanpa ada cara cepat untuk mengetahui siapa yang selamat dan siapa yang menjadi korban.
Pemerintah berdalih bahwa pemutusan koneksi dilakukan untuk mencegah infiltrasi digital yang membahayakan keamanan nasional. Namun, banyak pihak mengkritik langkah ini karena justru membuat warga semakin rentan dan terisolasi.
Kini, saat sambungan perlahan pulih, rasa lega tersebar luas di media sosial dan ruang-ruang publik. Tapi ketakutan tak sepenuhnya hilang, karena koneksi yang kembali belum tentu menjamin keselamatan esok hari.