Breaking News
CEO Bani Grup Tekankan Pentingnya Mentalitas dan Sinergi Lokal dalam Majukan Ekonomi Madura DBHCHT Rp4,9 Miliar, RSUD Moh. Anwar Sumenep Tambah Alkes dan Bangun Gedung Baru Ekonomi Sumenep Tumbuh 6,46 Persen, Kepala Bappeda Sebut Usaha Kecil Kembali Bangkit Petani Rumput Laut Sumenep Kini Bisa Akses Pembiayaan Langsung dari BPRS Bhakti Sumekar Implementasi E-SAKIP Pro, Kepala Bappeda Sumenep Tegaskan Pentingnya Data Kinerja Terintegrasi

Kekuasaan

Politik  

Membangun Kekuasaan: Keberagaman dalam Hegemoni Global menurut Michael Hardt

Kekuasaan dalam dunia kontemporer bukan lagi struktur yang terpusat, tetapi tersebar dalam berbagai lapisan sosial, politik, dan ekonomi. Dalam analisis Michael Hardt, kekuasaan modern berubah menjadi bentuk yang lebih kompleks dan terfragmentasi, melibatkan hubungan yang lebih luas di antara individu dan institusi.

Sulla, Diktator Romawi yang Mengubah Sejarah
Dialektika Kekuasaan dan Kemiskinan di Kabupaten Sampang
Beda Kekuasaan Versi Michel Foucault
Politik  

Beda Kekuasaan Versi Michel Foucault

Madurapers

Dalam studi filsafat dan teori sosial, Michel Foucault adalah salah satu tokoh yang dikenal karena pemikirannya tentang kekuasaan. Foucault menawarkan perspektif yang unik dan mendalam tentang bagaimana kekuasaan bekerja dalam masyarakat. Untuk memahami gagasan ini dengan lebih baik, kita akan mengulas pandangan Foucault tentang kekuasaan dan bagaimana hal itu memengaruhi individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Demokrasi Menurut Robert A. Dahl: Memahami Esensi Keterlibatan dan Kontrol Rakyat
Politik  

Demokrasi Menurut Robert A. Dahl: Memahami Esensi Keterlibatan dan Kontrol Rakyat

Madurapers

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan dan keputusan dibagi secara adil di antara warga negara. Robert A. Dahl, seorang ilmuwan politik terkemuka, memberikan pandangan mendalamnya tentang demokrasi. Bagi Dahl, demokrasi bukan hanya tentang pemilihan umum, tetapi melibatkan keterlibatan aktif dan kontrol yang efektif dari rakyat dalam proses pembuatan keputusan.

Megalomania dalam Kekuasaan Politik: Ketika Ambisi Menguasai Membawa Kehancuran
Politik  

Megalomania dalam Kekuasaan Politik: Ketika Ambisi Menguasai Membawa Kehancuran

Madurapers

Di tengah perjalanan sejarah panjang manusia, ada satu tema yang terus berulang: hasrat akan kekuasaan yang berlebihan, atau yang sering disebut megalomania. Megalomania, secara sederhana, adalah obsesi atau ambisi yang tidak masuk akal untuk menguasai dan mengendalikan segalanya di sekitar seseorang. Ketika megalomania merayap ke dalam politik, dampaknya bisa sangat merusak dan menghancurkan, mempengaruhi jutaan nyawa dan membawa konsekuensi yang memilukan.

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.