Orlando – Al Hilal menciptakan kejutan besar dengan menyingkirkan Manchester City 4-3 dalam pertandingan penuh tensi di Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Camping World, Orlando, Selasa (01/07/2025), ini dilaporkan secara resmi oleh FIFA sebagai salah satu laga paling mendebarkan dalam turnamen tahun ini.
Tim asal Arab Saudi itu menyelesaikan laga klasik instan berkat gol penentu Marcos Leonardo di babak perpanjangan waktu. Al Hilal akan kembali ke stadion yang sama pada Jumat mendatang untuk menghadapi Fluminense FC demi satu tempat di semifinal.
City sempat memimpin lebih dulu melalui sepakan Bernardo Silva, memanfaatkan bola liar di area kotak penalti. Kiper Al Hilal, Yassine Bounou, mementahkan peluang emas Savinho yang nyaris menggandakan keunggulan City.
Laga berubah liar dalam 12 menit awal babak kedua saat Marcos Leonardo dan Malcom mencetak dua gol cepat untuk membalikkan keadaan. Erling Haaland menyamakan kedudukan lewat sundulan keras dari situasi sepak pojok.
Wasit sempat memberikan penalti untuk Al Hilal setelah Malcom dijatuhkan Ruben Dias, tetapi VAR membatalkannya karena offside. City terus menyerang, namun penyelamatan Bounou dan sundulan heroik Ali Lajami di garis gawang menggagalkan peluang Haaland mencetak gol kemenangan.
Memasuki babak tambahan, Kalidou Koulibaly membawa Al Hilal kembali unggul lewat sundulan hasil sepak pojok Ruben Neves. Namun, Phil Foden menyamakan skor lagi dengan penyelesaian akhir yang tenang.
Saat laga hampir menuju adu penalti, Marcos Leonardo muncul sebagai pahlawan. Sundulan Sergej Milinkovic-Savic ditepis Ederson, tapi Leonardo menyambar bola untuk memastikan kemenangan.
“Kami tahu bahwa ini akan menjadi pertandingan yang sulit melawan salah satu tim terbaik di dunia dan kami ingin menunjukkan ide, bakat, dan kekuatan kami. Kami bermain dengan sangat baik; kami memanfaatkan peluang agar kami bisa bahagia. Kami ingin menunjukkan bahwa Al Hilal memiliki kekuatan dan bakat untuk berada di sini dan kami menunjukkan mentalitas yang hebat,” ujar Kalidou Koulibaly.
“Saya mengalami masa sulit dalam dua bulan terakhir. Ibu saya dirawat di ICU selama 70 hari. Hari ini dia baik-baik saja, syukurlah. Ketika saya mencetak dua gol itu, saya memikirkannya. Dia bisa menonton pertandingan. Kami harus memikirkan keluarga kami – orang-orang yang menginginkan yang terbaik untuk kami. Jika mereka tidak menonton, saya tidak akan berada di sini hari ini,” kata Marcos Leonardo penuh haru.