Dari sudut pandang ekonomi fiskal, defisit APBD tidak selalu buruk jika pembiayaan digunakan untuk belanja produktif. Namun, jika tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), maka keberlanjutan fiskal jangka panjang bisa terganggu.
Minimnya pembiayaan di tiga dari empat kabupaten mengindikasikan potensi stagnasi fiskal. Hanya Pamekasan yang secara eksplisit mencantumkan pembiayaan untuk menutup kesenjangan antara belanja dan pendapatan.
Pemerintah daerah di Madura perlu memperkuat basis penerimaan daerah dan meningkatkan efisiensi belanja. Tanpa reformasi struktural, ketergantungan pada dana transfer pemerintah pusat akan terus membatasi otonomi fiskal daerah Madura.