“Reziki sudah diatur, Mas. Saya hanya bisa pasrah dengan hidup yang sederhana ini,” tuturnya.
“Saya tidak punya rumah sendiri, Mas, saya ngontrak, setiap tahunnya 2 juta 500 dengan pasilitas sederhana. Mau ngontrak yang mewah seperti orang-orang lain tidak mungkin karena penghasilan saya, Mas, intinya tidak kehujanan dan keluarga ada tempat untuk berteduh. Itu lebih dari cukup buat saya, Mas,” tandaanya
Pria yang juga mantan tukang becak itu menjelaskan, dirinya mengakui bahwa krisis yang melanda saat ini membuat cemas dalam mempertahankan hidupnya, ditambah lagi adanya covid-19 ini yang membuat para nelayan kehabisan ide untuk menjangkau pekerjaan lain.
“Makanya saya lebih memilih kerja ini, Mas, mau kerja lain sulit, apa lagi sekarang semua tersendat oleh covid-19, mau bekerja juga tidak mungkin. Jadi, saya tetap mempertahankan pekerjaan saya sebagai nelayan walaupun hasinya tidak seberapa,” tutupnya.