Dinilai UKT UTM Meningkat Drastis, Mahasiswa UTM: Rektorat Rampok Mahasiswa

Aliansi Mahasiswa Peduli (AMP) UTM saat melakukan demo di depan gedung rektorat, Selasa (2/4/2024)
Aliansi Mahasiswa Peduli (AMP) UTM saat melakukan demo di depan gedung rektorat, Selasa (2/4/2024) (Dok. Madurapers, 2024).

Bangkalan – Aliansi Mahasiswa Peduli (AMP) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat UTM, karena pihak rektor UTM dan jajarannya dinilai merampok mahasiswa, Selasa (2/4/2024).

Kedatangan mereka lantaran pihak rektor dan jajarannya tidak transparan dalam menetapkan kebijakan anggaran. Bahkan, terindikasi melakukan pungutan liar (pungli) dan merampok para mahasiswa UTM.

Menurut AMP UTM, Uang Kuliah Tunggal (UKT) UTM meningkat secara drastis tahun 2024. Pada tahun 2023 UKT sebesar Rp3.000.000 dan tahun 2024 meningkat menjadi sebesar Rp7.000.000.

Tidak hanya UKT, yang juga menjadi tuntutan para demonstran adalah permasalahan sarana TOEFL, biaya sewa toga wisuda, dan lain lain.

“Kampus UTM sudah tidak beres; merampok mahasiswa. Bayangkan, fasilitas masih berantakan UKT-nya malah gak karuan mahalnya. Jangan ada dusta diantara kita,” ungkap Maskur, koordinator lapangan aksi, Selasa (2/4/2024).

“Tidak hanya UKT yang menjadi permasalahan mahasiswa, pihaknya juga mempertanyakan kejadian yang sebenarnya. Pak ada apa sebenarnya? Saya lihat di UTM ini TOEFL masih pakai kertas, penilainnya bukan berbasis komputer. Jangan-jangan ada kongkalikong dalam memberikan fasilitas kepada mahasiswa. Kami menilai fasilitas masih tidak karuan, bahkan toga wisuda disewa ada apa sebenarnya pak. Kami di sini ingin belajar. Jangan ajari kami merampok,” teriak mahasiswa secara serentak.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca