Jakarta – Perkembangan impor Indonesia pada bulan Februari tahun 2024 menunjukkan variasi menarik dalam arus perdagangan negara ini, Sabtu (16/3/2024).
Data terbaru Badan Pusat Statitik (BPS) menunjukkan bahwa nilai impor Indonesia mencapai US$18,44 miliar, mengalami penurunan kecil sebesar 0,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya (tahun 2023), tetapi naik tajam sebesar 15,84 persen dibandingkan Februari tahun sebelumnya.
Dalam kategori impor migas, angka tersebut naik sebesar 10,42 persen dari bulan sebelumnya, mencapai US$2,98 miliar.
Namun, peningkatan yang lebih signifikan terjadi pada impor nonmigas yang mencapai US$15,46 miliar, meskipun mengalami penurunan sebesar 2,12 persen dari bulan sebelumnya.
Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas, terlihat penurunan terbesar pada mesin/peralatan mekanis sebesar US$112,0 juta, sementara kendaraan dan bagiannya mengalami peningkatan signifikan sebesar US$87,5 juta.
Tiongkok tetap menjadi pemasok terbesar bagi impor nonmigas Indonesia, menyumbang sekitar 37,98 persen dari total impor, diikuti oleh Jepang dan Thailand. Sementara itu, impor nonmigas dari ASEAN dan Uni Eropa juga tetap signifikan.
Dalam hal penggunaan barang, terjadi peningkatan yang signifikan pada impor barang konsumsi sebesar 22,73 persen, sementara bahan baku/penolong mengalami penurunan sebesar 4,23 persen, dan barang modal naik sebesar 14,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.