Namun, kata Suyono, saat ini terdapat lebih dari 500 ekor sapi yang dilaporkan terjangkit. “Kami masih menggunakan sisa obat dari tahun 2023 untuk pengobatan. Namun, untuk mengakses anggaran BTT, kami masih harus menunggu status wabah dari Kementerian Pertanian,” katanya.
Meski begitu, Suyono memastikan bahwa Dispertan KP tetap memberikan pelayanan dan penanganan, termasuk imunisasi untuk ternak yang belum terjangkit.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan kandang dan melaporkan segera jika ada ternak atau ternak sapi yang sakit.
“Kami harap masyarakat melaporkan jika hewannya terjangkit. Kami akan datang untuk mengobati dan memberikan imunisasi,” tutupnya.