Gubernur Jatim Dorong Hilirisasi dari Pengembangan Ekosistem Mangrove

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat Festival Mangrove ke-4 di Hutan Mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek, Sabtu (27/5/2023). Foto: Dok. Humas Jatim (Sumber foto: Kominfo Jatim, 2023).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat Festival Mangrove ke-4 di Hutan Mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek, Sabtu (27/5/2023). Foto: Dok. Humas Jatim (Sumber foto: Kominfo Jatim, 2023).

Maka di setiap proses menanam mangrove saya selalu sampaikan. Ayo sedekah oksigen, ayo sedekah oksigen dengan menanam mangrove,” imbuhnya menambahkan.

Hal tersebut penting, sebab telah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa mangrove mampu menyerap CO2 lebih besar daripada tanaman yang ada di darat.

Sebagai informasi, sejak tahun 2020-2022 tercatat telah dilaksanakan penanaman mangrove di pesisir Jatim oleh para pihak seluas 1.820,83 Ha atau sejumlah 6.133.384 batang bibit mangrove.

Untuk di tahun 2023, sampai dengan saat ini telah dilakukan penanaman mangrove di Jawa Timur oleh para pihak seluas 48,55 Ha atau sejumlah 217.460 batang bibit mangrove.

Provinsi Jatim juga memiliki kawasan mangrove eksisting seluas 27.221 Ha, dan merupakan terluas di antara Provinsi lainnya di Pulau Jawa dan Bali, dengan kondisi kerapatan mangrove lebat 47, 26% mangrove sedang 46, 07% dan mangrove jarang 6,66%, sementara potensi mangrove Jatim seluas 51.557 Ha.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Muhamad Nur Arfifin menyampaikan bahwa dalam setiap kunjungan Ibu Gubernur di sini, beliau selalu konsern pada lingkungan hidup tetapi tidak hanya lingkungan hidup tapi juga pada fungsi ekonominya.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca