“Kelompok Alarm ini berperan sebagai check and balances terhadap pemerintah. Kritik yang membangun harus kita fasilitasi,” tambahnya.
Kegiatan ini dianggap sebagai momentum penting dalam menghidupkan semangat generasi muda untuk terus mengkritisi dan memahami kebijakan publik. Inisiatif seperti Sekolah Anggaran ini diharapkan dapat menjadi katalisator dalam menciptakan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel di masa depan.
“Dengan semangat kolaboratif dan keterbukaan, Sumenep berkomitmen untuk mendukung setiap langkah positif yang berfokus pada peningkatan kualitas kebijakan publik serta partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan,” pungkasnya.
Sebatas informasi tambahan, Sekolah Anggaran yang diselenggarakan oleh Alarm berlangsung selama tiga hari, dari 21 hingga 23 September 2024 dengan diikuti oleh mahasiswa, LSM, masyarakat sipil, serta wartawan.
Tidak hanya itu, para narasumber berpengaruh, seperti aktivis dari FITRA Jawa Timur turut hadir untuk membekali peserta dengan pengetahuan mendalam mengenai tata kelola anggaran.
Diskusi semakin hidup dengan kehadiran anggota DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, dan aktivis kebijakan publik, Fauzi AS, yang berperan sebagai fasilitator.