“Semuanya sudah kami selesaikan, terkait laporan ke DPRD kami masih menunggu arahan dari Gubernur. Mana saja yang harus spin off, mana yang harus berhenti dan mana yang harus maju, ini sudah ada datanya. Dan ini sudah melalui kajian ekonomi,”pungkas Iwan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PWU, Erlangga Satriagung mengatakan, jika perusahaan yang dikelolanya memiliki 9 anak perusahaan. Ia mengaku trend penjualan terus mengalami penurunan sejak 2019.
Menurutnya penjualan pada tahun 2019 mencapai Rp248 miliar dengan laba Rp6,9 miliar, tahun 2020 penjualan mencapai Rp174 miliar dengan laba Rp4,9 miliar.
“Tahun 2020 trennya semakin menurun dengan penjualan mencapai Rp157miliar dengan laba Rp3 miliar. Mudah-mudahan 2022 ada peningkatan karena April ini sudah mulai terlihat ada pergerakan ekonomi,” ungkapnya.
Erlangga menambahkan, ada beberapa kendala yang dialami PT PWU, yang utama adalah masalah aset. Menurut aset ini banyak yang bermasalah dengan hukum.
Kemudian kesulitan melakukan pengembangan bisnis dengan investor karena terkendala peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah tentang BUMD. (*)