Bangkalan – Dalam setiap Ramadhan, jutaan umat Muslim di seluruh dunia berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, menahan diri dari makanan, minuman, dan kegiatan yang membatalkan puasa.
Selama bulan suci ini, terdapat perubahan yang signifikan dalam rutinitas harian, termasuk tidur. Tidur adalah aspek penting dalam kesehatan manusia, dan ketika berpuasa, tidur menjadi lebih bermakna karena berkaitan dengan kualitas spiritual seseorang.
Kualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pola makan, aktivitas fisik, dan kesejahteraan spiritual. Orang yang berpuasa selama Ramadhan sering mengalami perubahan dalam pola tidurnya dibandingkan dengan mereka yang tidak berpuasa. Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa tidur orang yang berpuasa bisa memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Frontiers in Physiology”, terdapat perubahan signifikan dalam pola tidur orang yang berpuasa selama Ramadhan. Dalam penelitian tersebut, Dr. Ahmed S. BaHammam, seorang profesor di Fakultas Kedokteran King Saud University di Arab Saudi, menyimpulkan bahwa pola tidur orang yang berpuasa sering kali mencakup tidur yang lebih pendek tetapi lebih efisien. Meskipun durasi tidurnya lebih singkat, mereka cenderung merasa lebih segar dan bugar saat bangun.
Al-Qur’an menjelaskan pentingnya tidur sebagai bagian dari kehidupan manusia. Dalam Surah Al-Furqan (25: 47), Allah S.W.T., berfirman, “Dan Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat di dalamnya dan siang sebagai tempat berusaha. Sesungguhnya dalam yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”