“Karena, mayoritas DPC NasDem Sumenep komitmen agar Moh. Hosni, Ketua DPD NasDem Sumenep untuk mundur,” katanya menjelaskan.
“Moh. Hosni mundur tak lain untuk mempertanggungjawabkan polemik dan carut-marut yang terjadi di internal partai selama ia memimpin DPD Nasdem Sumenep,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPD) dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Nasdem untuk segara mengambil langkah taktis menyelesaikan carut-marutnya partai Nasdem di Sumenep.
“Kami, pengurus DPC Partai NasDem Sumenep meminta DPW dan DPP agar segera menyelesaikan masal ini. Karena kami mencintai Nasdem dan akan terus berjuang demi kejayaan Nasdem di masa yang akan mendatang,” tegas Damiri.
Sementara itu, Ketua DPD NasDem Sumenep, Moh. Hosni mengatakan bahwa kedatangannya ke sejumlah pimpinan DPC itu tak lain untuk silaturahim dan mengajak pengurus membesarkan partai Nasdem.
“Saya hanya silaturahmi kepada DPC dan mengajak kepada pengurus untuk bersama-sama membesarkan partai Nasdem,” katanya saat diwawancarai oleh jurnalis Madurapers pada Jumat (21/06/2024).
Ditanya soal tanda tangan di kertas kosong bermaterai itu, Hosni menjelaskan bahwa hal itu diberikan kepada sejumlah DPC NasDem untuk meminta dukungan atas kepemimpinannya tersebut.
“Saya cuman minta dukungan DPC yang masih ingin bersama-sama dengan saya. Demi Allah, saya tidak memaksa mereka untuk tanda tangan,” tegas Hosni.
Bahkan, ia masih meragukan terhadap 19 DPC Nasdem Sumenep yang telah tanda tangan untuk melayangkan surat mosi tidak percaya atas kepemimpinannya itu.
“19 DPC Nasdem yang menyatakan mosi tidak percaya yang mana saja? Di saya itu sudah ada 14 yang menyatakan mendukung terhadap saya. Berarti surat mosi tidak percaya itu pembohongan,” pungkasnya.