Serap Aspirasi Nur Faizin, Dermaga tak Layak dan Madrasah Diniyah Terabaikan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Nur Faizin, saat menggelar reses pada Senin (24/02/2025) kemarin
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Nur Faizin, saat menggelar reses pada Senin (24/02/2025) kemarin (Sumber Foto: Istimewa, 2025).

Hefni, seorang guru Madin, mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terhadap lembaga pendidikan keagamaan tersebut. Menurutnya, pada tahun 2015, Pemprov Jawa Timur masih cukup peduli terhadap Madin, namun kini dukungan itu nyaris tidak terasa.

“Saat ini perhatian pemerintah terhadap Madin sangat minim sekali, Pak Dewan,” keluhnya.

Menanggapi hal ini, Nur Faizin berjanji akan membawa aspirasi tersebut ke dalam Rapat Fraksi dan memperjuangkannya di tingkat komisi. Meskipun ia berada di Komisi C DPRD Jawa Timur, yang tidak menangani bidang pendidikan.

“Saya berkomitmen untuk menyuarakan aspirasi ini melalui rekan-rekannya di Komisi E yang membidangi pendidikan,” pungkasnya.

Reses ini bukan sekadar formalitas bagi Nur Faizin, tetapi merupakan momentum penting untuk menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat di tingkat DPRD Jawa Timur. Setelah Dungkek dan Bluto, ia masih akan melanjutkan pertemuan dengan masyarakat di empat kecamatan lainnya, yaitu Lenteng, Rubaru, Pasongsongan, dan Ganding.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca