Sinergi Perbankan Daerah Dorong Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

Madurapers
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae (Sumber Foto: OJK, 2025).

Perbankan syariah turut mencatatkan pertumbuhan positif, dengan total aset mencapai Rp948,2 triliun atau naik 9,17 persen (yoy). Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp639,1 triliun, sementara DPK tumbuh 9,85 persen menjadi Rp737,4 triliun.

Industri BPR/BPRS juga menunjukkan stabilitas dengan pertumbuhan kredit 5,41 persen yoy menjadi Rp166,4 triliun. DPK sektor ini mengalami kenaikan 8,70 persen (yoy) menjadi Rp166,5 triliun pada Desember 2024.

Di Solo Raya, perbankan daerah tetap bertahan meskipun menghadapi tantangan ekonomi. Total aset perbankan di wilayah ini naik 2,29 persen (yoy) menjadi Rp119,53 triliun, meskipun terjadi kontraksi penyaluran kredit sebesar -2,64 persen (yoy).

Dana Pihak Ketiga yang dihimpun perbankan Solo Raya mencatat kenaikan 3,1 persen (yoy) menjadi Rp97,8 triliun. Angka ini menunjukkan adanya potensi pemulihan sektor pembiayaan meskipun kondisi likuiditas masih ketat.

OJK berharap perbankan daerah terus memperkuat perannya dalam perekonomian lokal. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan yang lebih merata dan berkelanjutan.

Sinergi antara perbankan daerah, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, perbankan daerah dapat berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.