Sebelumnya, Madurapers telah merilis berita mengenai bangunan ruko yang terletak di belakang stadion tersebut, yang dikatakan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, pengelola dan penggunanya tidak diketahui.
“Saya tidak tau siapa pengelolanya dan masuk ke mana sewanya? Karena itu bukan pembangunan pemerintah, namun penertiban tetap dilakukan 2025,” kata Pj Bupati Bangkalan, Arief M. Edie saat diwawancarai oleh Madurapers di Pendopo Agung Bangkalan, Minggu (05/01/2025).
Jika tidak mau ditertibkan, kata orang nomor satu di Bangkalan itu, akan dilakukan penggusuran. Sebab, warung kopi di belakang setadion itu, selain sudah merusak lingkungan dan menimbulkan asumsi negatif, tempat itu juga tidak tertib.
“Lahannya memang milik pemerintah, tapi warungnya itu bukan dibangun pemerintah. Dan itu tidak ada kaitannya dengan pemerintah, karena hasil sewanya pun tidak masuk pada kas daerah,” kata Pj Bupati kepada media ini.
Menurutnya, tak hanya menjadi sorotan publik, warung-warung di belakang stadion tersebut terindikasi menjadi lahan prostitusi dan tempat minum-minuman keras, ” Pertanyaan saya, kenapa warga Bangkalan sendiri tidak mau melawan soal itu?” Kata Arief mempertanyakan.
“Ayo kita bangun kesadaran masyarakat Bangkalan. Masih banyak di Bangkalan yang perlu dibenahi. Jika orang Bangkalan sendiri tidak mau memperbaiki, orang luar akan terus menjajah dan merusak Bangkalan!” pungkasnya.