Sampang – Warga Sampang bagian utara mengecam perusahaan migas asal Malaysia, Petronas Carigali, yang dianggap tidak memenuhi janji terkait ganti rugi rumpon nelayan.
Hingga saat ini kompensasi yang dijanjikan perusahaan asal Malaysia itu belum juga direalisasikan meski eksplorasi migas telah dilakukan di wilayah tersebut.
Holik, seorang nelayan di wilayah Pantai Utara Sampang, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai Petronas Carigali telah membohongi para nelayan dengan tidak memenuhi janji yang pernah disampaikan.
“Petronas Carigali membohongi para nelayan. Hingga saat ini ganti rugi tak kunjung diberikan, padahal kegiatan eksplorasi sudah dilaksanakan,” ujar Holik dengan nada geram, Jumat (24/01/2025).
Senada dengan Holik, Herman Hidayat, seorang aktivis Pro-Jokowi (Projo) Kabupaten Sampang, mendesak agar Petronas Carigali segera menyelesaikan tanggung jawabnya.
Ia menegaskan akan mengambil langkah tegas jika tuntutan nelayan terus diabaikan.
“Cepat diganti, kasihan para nelayan. Tolong Petronas Carigali jangan leyeh-leyeh. Kalau begini terus, kami akan melakukan aksi demo dan menolak pengeboran migas di perairan Pantai Utara Sampang,” tegas Herman.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Petronas Carigali belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini.
Erik Yoga, Senior Manager Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Indonesia, mengaku belum bisa memberikan tanggapan lantaran masih berada dalam perjalanan.
“Maaf, saya masih ada di dalam pesawat,” kata Erik melalui pesan singkat.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat Pantura Sampang, yang sebagian besar bergantung pada sektor perikanan.