Terkait penyaluran CSR, Slamet Utomo menjelaskan bahwa bantuan tersebut tidak harus diberikan kepada masyarakat atau pemerintah secara langsung, melainkan berdasarkan permohonan yang diajukan.
“Kalau kami CSR itu sesuai kebutuhan ya mas. Kadang ada dari organisasi, masyarakat, ada juga dari kebutuhan pemerintah. Tergantung siapa yang mengajukan, baru kita salurkan CSR itu,” jelasnya.
Berdasarkan laporan yang diterima media, peruntukan CSR Perumda BPR Bangkalan tahun 2024 meliputi berbagai bantuan sosial.
Beberapa diantaranya adalah sumbangan untuk korban banjir sebesar Rp1.425.000, bantuan sosial korban tahun 2024 sebesar Rp4 juta, serta donasi untuk Pulau Olor sebesar Rp1 juta.
Sesuai dengan data laporan yang diberikan kepada media Madurapers, tercatat bahwa pada tahun 2024, BUMD Perumda BPR Bangkalan telah mengeluarkan CSR sebesar Rp11.025.000 dengan rincian sebagai berikut:
- Bantuan sosial dalam rangka keliling Indonesia dengan mengendarai sepeda motor, Rp100.000.
- Partisipasi dalam rangka program kerja DPS PEPABRI, Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri, Rp400.000.
- Bantuan korban banjir di Kabupaten Bangkalan, Rp1.425.000.
- Sumbangan haflatul imtihan TPQ mdt, Rp500.000.
- Bantuan sosial korban tahun 2024, Rp4. 000.000.
- Bantuan sosial untuk tuna wicara, Rp100.000.
- Sumbangan untuk partisipasi dalam rangka HUT ke 79 tahun 2024 kemerdekaan di Perum Graha Mentari, Rp500.000.
- Sumbangan untuk partisipasi dalam rangka HUT ke 79 tahun 2024, Rp3.000.000.
- Donasi untuk Pulau Olor, Rp1.000.000.
Meski CSR telah disalurkan sesuai ketentuan regulasi, jumlah yang relatif kecil dibandingkan laba perusahaan menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas program CSR tersebut.