Defisit anggaran sebesar Rp41,22 miliar menjadi tantangan tambahan bagi Pemkab Sampang dalam menjaga stabilitas fiskal. Untuk menutup defisit ini, Pemkab mengandalkan penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp91,15 miliar, yang sebagian besar berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.
Namun, pengeluaran pembiayaan daerah yang mencapai Rp49,94 miliar menunjukkan bahwa sebagian besar penerimaan pembiayaan digunakan untuk kewajiban masa lalu. Kondisi ini mengurangi potensi pemanfaatan dana untuk program pembangunan baru yang dibutuhkan masyarakat Sampang.
Dengan proporsi PAD yang rendah dan ketergantungan yang tinggi pada dana transfer, kemandirian keuangan Pemkab Sampang masih jauh dari ideal. Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, Pemkab perlu mengembangkan potensi ekonomi lokal dan memperbaiki strategi pengelolaan keuangan daerah agar mampu memberikan pelayanan publik dan pembangunan yang berkelanjutan.