Menyikapi hal itu, Kementerian ESDM jelas Indra sudah berusaha menyesuaikan agar pelayananan yang diberikan bisa melayani semua kondisi dan situasi di daerah. Selanjutnya menurut Indra, Kementerian ESDM terus melakukan pembinaan pada pelaku usaha pertambangan agar menjadi lebih baik.
“Saat ini semua pelayanan pada Kementerian ESDM menggunakan digital sistem atau secara online. Kami telah meminimalisir SDM dan interaksi secara langsung. Jadi semuanya sudah sesuai sistem,” tuturnya.
Indra memaklumi apabila masih terdapat pelaku usaha pertambangan yang masih kaget dengan proses perizinan yang sekarang ditangani Kementerian ESDM. Pasalnya urai Indra, jika sesuai sistem bila ada kesalahan sedikit saja pasti ditolak.
“Kesannya jadi seperti lambat, padahal Kementerian ESDM telah melaksanan kewajiban memberikan pelayanan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya miskomunikasi,” terangnya.
Oleh karena itu menurut Indra acara ini menjadi salah satu cara dan jawaban mengatasi miskomunikasi dengan pelaku usaha pertambangan. Pasalnya dengan acara ini, menurut Indra telah membuktikan niat baik Kementerian ESDM ingin mensosialisasikan apa saja yang harus dilakukan oleh pelaku usaha pertambangan di daerah dengan adanya sistem yang sudah baik di pusat.
“Untuk Jawa Timur sendiri tata kelola pertambangan lebih baik dibandingkan daerah lain. Bapak Kadis ESDM Pemprov Jatim mempunyai misi yang cukup baik dalam membenahi dan membina pelaku usaha pertambangan,” ucapnya.