Pembelajaran Inovatif di Era Digital: Tantangan dan Strategi

Foto bersama narasumber dengan akademisi Universitas Paramadina (Foto: Arief Tito)

Lyndon juga mengingatkan pentingnya masyarakat Indonesia membawa isu mengenai pemikiran, budaya, makanan dan lain sebagainya terkhusus pada bagi pekerja Indonesia di Malaysia. Sehingga masyarakat Malaysia dapat menerima masyarakat Indonesia karena menganggap bahwa serumpun dan seagama Islam.

Pembicara selanjutnya Prof. Madya Dr. Mohd Nor Shahizan Ali dosen Universitas Kebangsaan Malaysia memaparkan bahwa tren komunikasi berubah 360 derajat dalam membuat semua pemikiran dan makna, sehingga sekarang dikenal dengan smart society. “Society sudah berubah karena mengubah kemahiran dengan adanya teknologi, terkhusus dengan hadirnya Artificial Intelligence (AI)” kata Shahizan.

“Smart society ini sudah mengubah kebiasaan masyarakat dan remaja dimana dengan kehadiran smartphone, dikhawatirkan akan menjadi sesat dan hilang didalam kegelapan” tambah Shahizan.

“Saat ini banyak anak remaja khususnya siswa dan mahasiswa tidak menggunakan pemikirannya, sehingga tidak dapat berpikir dengan baik dan hanya mengandalkan AI.” Pungkasnya.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca