Bangkalan – Sikap peduli pada orang lain adalah sikap yang dianjurkan Nabi Muhammad s.a.w., kepada Umat Islam. Oleh karena itu Umat Islam dituntut untuk selalu hidup sederhana dan memberi/membantu kepada orang lain.
Lalu, pertanyaannya bagaimana sebenarnya anjuran Nabi Muhammad s.a.w., tersebut kepada kita (Umat Islam)?
Berikut penjelasan Buya Yahya tentang himbauan pada Umat Islam agar peduli pada orang lain yang dilansir Madurapers dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Buya Yahya menjelaskan bahwa Nabi Muhammad s.aw., begitu gencar menghimbau kita (Umat Islam) untuk peduli pada orang lain apabila kita memiliki sesuatu (harta) yang lebih. Jika hajat kita terpenuhi dan ada yang berlebih, maka berdasarkan himbauan nabi agar menggunakan apa yang lebih tersebut (harta) untuk diberikan kepada orang lain. Bahkan, Buya Yahya menjelaskan bahwa apabila kebutuhan kita terpenuhi maka kelebihan dari itu seolah-olah bukan milik kita.
Begitu besarnya himbauan nabi kepada siapapun yang memiliki kelebihan, seperti kelebihan kendaraan dan harta agar peduli kepada orang lain. Nabi menghimbau dengan kuat sehingga seolah-olah tak pantas dari kita itu menggunakan sesuatu selagi kita sudah cukup.
Jadi, kita tidak boleh berlebihan. Misalnya kalau kebutuhan kita Rp10.000 dalam sehari, tapi kita punya uang Rp13.000 di hari tersebut, maka uang Rp3.000 tersebut seolah-olah bukan milik kita lagi. Sikap ini sesuai dengan anjuran nabi agar kita peduli dengan orang lain.
Begitulah Nabi Muhammad s.a.w., mengajarkan kepada kita bagaimana kita peduli dengan sesama. Yakni, memberi bukan bagaimana kita berpikir mengambil.