Surabaya – Dalam kunjungannya ke Jawa Timur, Menteri Bappenas, Suharso Manoarfa, bertemu dengan pengurus Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
Politikus kelahiran NTB ini menyampaikan bahwa kementeriannya mendorong penguatan ekonomi yang juga didukung oleh pesantren. Dengan menyerap aspirasi dari daerah, sang menteri bisa menyampaikan kepada Presiden untuk selanjutnya diprogramkan oleh Bappenas.
Acara yang digelar di Shangri-La Hotel Surabaya tersebut (17/4/21), Manoarfa meminta gubernur dan bupati untuk menyusun APBD secara efektif dan sekaligus memperhatikan apa yang bisa dilakukan pesantren.
Dalam sesi tanya jawab, KH. Abdul Hamid Wahid mengajukan beberapa pokok pikiran, di antaranya gerak pesantren yang hendak menjadi pemicu atau turut menyumbang bagi bangkitnya ekonomi nasional. Salah satu program yang dikembangkan adalah OPOP, One Pesantren One Product.
Selain itu, kehadiran Hebitren diharapkan semakin mendorong ekonomi dan bisnis yang dikelola pesantren sejalan dengan ekosistem yang lebih besar, yaitu pengembangan ekonomi syariah yang turut didukung oleh Presiden.
Kiai Hamid menambahkan bahwa sinergitas dan orkestrasi perlu dilakukan bersama pihak berwenang dan banyak pihak agar ada arah yang jelas dalam pengembangan usaha pesantren. Pada waktu yang bersamaan, kerja-kerja ini juga sejalan dengan inkubasi syariah yang digalakkan oleh pemerintah.
Dengan pencanangan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah, tentu penglibatan pesantren mempunyai posisi kunci tanpa mengabaikan pihak-pihak lain yang juga mempunyai ikhtiar yang sama untuk mengarusutamakan ekonomi syariah. Dalam acara ini, Kiai Faiz sebagai Koordinator Wilayah Hebitren juga hadir.