Tokoh  

Bathoro Katong, Seorang Priyayi Penyiar Agama Islam

Patung Bathoro Katong di Ponorogo Jawa Timur

Bathoro Katong terkenal sebagai Adipati Ponorogo dan pendakwah agama Islam di wilayah Kadipaten Ponorogo dan sekitarnya. Dakwah Islam Bathoro Katong signifikan dalam proses islamisasi masyarakat Kadipaten Ponorogo dan sekitarnya. Dakwahnya pertama kali dilakukan di kalangan pemerintahan dan masyarakat sekitar pemerintahan Kadipaten Ponorogo.

Dakwahnya kemudian berlanjut ke masyarakat Kadipaten Ponorogo. Dakwah ini terasa berat karena masyarakat ketika itu mayoritas masih beragama Hindu dan Buddha. Oleh karena itu, dia menggunakan pendekatan dan strategi dakwah yang tepat agar dakwahnya diterima di masyarakat.

Dalam melaksanakan dakwah Islam, Bathoro Katong menggunakan pendekatan sosio-kultural. Pendekatan dakwah ini merupakan suatu pendekatan yang moderat dalam melakukan islamisasi masyarakat Kadipaten Ponorogo.

Strategi dakwahnya menggunakan seni-budaya, pernikahan, dan pendidikan. Media dakwah seni-budayanya menggunakan Reog Ponorogo dan grebek suro dengan memasukan unsur-unsur Islam dalam penggelarannya. Untuk mendukung efektivitas dakwahnya, Bathoro Katong menambah peralatan dan unsur-unsur Islam. Suatu instrumen dakwah yang terkompilasi baik sehingga implementasinya mudah dan diterima masyarakat.

Media dakwah melalui pernikahan dilakukan dengan cara memperisteri putri musuhnya, Ki Ageng Kutu (Ki Demang Suryongalam), yang bernama Niken Gandhini. Ki Ageng Kutu ini ahli ilmu sihir dan kanuragan yang berkuasa di wilayah Wengker.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca