Pamekasan – Baddrut Tamam, Bupati Pamekasan, Jatim, memberikan arahan kepada pejabat dan kepala desa di daerahnya agar senantiasa sabar dalam menghadapi era fitnah seperti sekarang, Kamis (12/1/2023).
Menurutnya, pemimpin di era ini harus memiliki kesabaran ekstra, cobaan, tantangan dan hoax akan mudah ditemukan di media sosial. Hal itu dampak dari majunya revolusi industri yang telah merubah fenomena sosial, dan etika sosial.
“Banyak kepala desa yang baik, banyak polisi yang baik, banyak TNI yang baik, dan banyak bupati yang baik. Tetapi karena hanya ada satu yang tidak baik, seakan-akan semuanya tidak baik. Ini namanya delegitimasi,” katanya, Senin (10/1/2023).
Dikatakan, ketidakpercayaan kepada seorang pemimpin merupakan awal kehancuran sebuah negara.
Fenomena yang membuat seseorang tidak mempercayai pemimpinnya saat ini mudah ditemukan di berbagai media sosial. Semua elemen masyarakat bisa mengakses media sosial tanpa terkontrol.
“Sekarang era post truth, atau akhir zaman, era fitnah. Dulu, ada nggak yang mau selfie dengan pak kepala desa, dengan polisi, dengan bupati? Tidak ada, tetapi sekarang orang kecelakaan saja bukan keburu menolong, tetapi sibuk memvideo, mau jadi orang pertama yang memberikan informasi. Ada kepribadian baru di kita sekarang,” tandasnya.
Bupati dengan segudang prestasi ini menambahkan, fenomena itu yang menuntut pemimpin di era ini memiliki kesabaran extra ordinary, tidak boleh terjebak oleh hal yang dapat mengganggu kinerja pemerintahan agar program yang dirancang tidak maksimal.