Sumenep – Berbagai persoalan pendidikan di negeri ini memang tidak ada habisnya. Dibandingkan dengan negara superpower, dari segi pendidikan di Indonesia masih dikatakan tertinggal.
Tak dapat dipungkiri, sejumlah daerah di belahan bumi Nusantara juga mengalami persoalan pendidikan yang semakin kompleks. Begitu juga yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dimana permasalahan yang muncul cukup mengganggu dalam rangka memaksimalkan di dunia pendidikan. Meskipun demikian, bukan berarti Sumenep tidak memiliki harapan untuk berbenah.
Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Pendidikan (Disdik) memiliki 3 (tiga) program baru pada tahun 2022, guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Keris, baik di Wilayah daratan maupun kepulauan.
Pelaksan tugas (Plt) Disdik, Moh. Iksan mengatakan 3 (tiga) program baru itu difokuskan pada Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik di lingkungan Pemkab Sumenep.
“Pertama, para guru dianjurkan untuk mengikuti sekolah penggerak yang nantinya akan kami laksanakan pada tahun depan,” kata ikhsan saat dimintai keterangan oleh jurnalis madurapers.com, Jumat (10/12/21).
Kedua, perbaikan sarana dan prasarana prima, salah satunya sertifikasi guru. Pada tahun 2022 nanti 60 persen adalah wilayah kepulauan guru selesai sertifikasi. Kemudian 40 persennya untuk daratan.
Ikhsan menjelaskan, terkait peningkatan sertifikasi itu dilakukan karena pendidikan di kepulauan selalu tidak maju, sehingga banyak pelajar dari kepulauan sekolah di daratan.