Sumenep – Usai Manajer Bagian Pemasaran PLN, Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pamekasan, angkat bicara soal mahalnya harga pemasangan kWh meter di Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini Manager PLN ULP Kangean, yang berkantor di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, turut merespon.
Waktu lalu, Manajer Bagian Pemasaran PLN UP3 Pamekasan, melakukan konfirmasi pada Manager PLN ULP Kangean, terkait mahalnya harga pemasangan kWh meter di kepulauan setempat.
Setelah konfirmasi itu selesai dilakukan oleh kedua lembaga ini, awak media madurapers menghubungi Manager PLN ULP Kangean, Muh. Daan Agung Lazuardi. Hasilnya, dia membeberkan penyebab mahalnya harga pemasangan kWh itu.
“Jadi gini, untuk biaya penyambungan PLN itu sama se Indonesia, sedangkan untuk biaya pasang listrik itu ada tiga unsur biaya, pertama biaya penyambungan, kedua SLO, kemudian ketiga instalasi. Jadi harus diperjelas lagi biayanya,” jelas Agung Lazuardi saat dikonfirmasi media ini, Rabu (04/08/2021).
Lebih jelas, Agung Lazuardi mengungkapkan, bahwa yang tertera di PLN hanya biaya pemasangan kWh. Sementara biaya sertifikat laik operasi (SLO) dan biaya instalasi, merupakan tanggung jawab pelanggan, yang biasanya hal ini diurus pada lembaga instalatir.
“Semisal biaya itu ada yang 3 juta, ada yang 4,5 juta, ada yang 2 juta, bahkan ada yang 1,5 juta, itu dilihat lagi di dua faktor tadi, yaitu SLO dan instalasi. Kalau PLN batasnya hanya sampai kWh meter. Setelah kWh meter ke dalam rumah jadi sudah tanggung jawabnya pelanggan mau pasang 2 titik, 3 titik, itu terserah pelanggan,” ungkapnya.
semua apa yg dikatakan mineger PLN Kangean itu satu pembohongan