Indonesia Dinilai Siap Laksanakan Pemilu 2024 di Tengah Ketidakpastian Global

Ketua BURT DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah
Ketua BURT DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah (Sumber: Fraksi PKS DPR RI, 2023).

Jakarta – Banyak kalangan menilai pemilu tahun 2024 mengkhawatirkan bagi Indonesia. Hal ini karena banyak negara yang mengalami krisis global. Pandemi Covid-19 yang relatif sudah berakhir menyisakan banyak backlog yang perlu dibenahi, dan dampak ekonominya masih akan terasa di tahun selanjutnya, Sabtu (28/1/2023).

Dilansir dari laman DPR RI, kondisi perang di Ukraina yang notabene merupakan negara pemasok pangan bagi negara-negara yang menjadikan gandum sebagai makanan pokok di Eropa, Amerika, dan Afrika, membuat krisis berkepanjangan dan berisiko darurat.

“Indonesia memang dibayangi oleh resesi global akibat pandemi, perang dan lainnya, namun saya tegaskan pemilu 2024 itu harus tetap berjalan itu kan pesta demokrasi 5 tahun sekali,” kata Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah.

“Sekarang yang perlu dipikirkan bagaimana caranya agar pesta demokrasi tetap berjalan tapi tidak membebankan masyarakat,” katanya lebih lanjut.

Pemaparan hal itu ia sampaikan dalam acara Seminar Nasional Badan Keahlian DPR RI, di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Jumat (27/1/2023) kemarin.

Politisi Fraksi PKS ini mengatakan KPU RI pada 14 Februari 2022 telah meluncurkan hari pemungutan suara Pemilu 2024. Pemungutan suaranya sendiri akan digelar 24 bulan setelah peluncuran, yakni 14 Februari 2024.

Bagi Indonesia, tahun 2023 memiliki satu peristiwa tersendiri masa kampanye pemilu 2024. Masa kampanye yang berlangsung dari bulan November hingga Februari tahun selanjutnya.

“Kalau pemilu mau diperpanjang itu harus judicial review, prosesnya tentu sangat panjang,” kata Dimyati di seminar tersebut.

“Sekarang bagaimana caranya agar kita siap menghadapi resesi Pertama jangan boros, rajin menabung dan investasi jangka panjang jika hal ini dijalankan saya rasa resesi global akan terhindar dari Indonesia,” imbuh Dimyati lebih lanjut.