Akhir Zaman: Pandangan Para Ilmuwan

Gambar abstrak yang mengilustrasikan keadaan dunia di akhir zaman dalam pandangan ilmuwan
Gambar abstrak yang mengilustrasikan keadaan dunia di akhir zaman dalam pandangan ilmuwan (Dok. Madurapers, 2025).

Bangkalan – Pembahasan tentang akhir zaman bukan hanya menjadi domain keagamaan, tetapi juga telah menarik perhatian para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Dari fisika teoretis hingga astrobiologi, para peneliti mencoba menjelaskan skenario bagaimana dunia dapat berakhir, baik dari sudut pandang ilmiah maupun spekulatif.

Lalu pertanyaannya adalah: bagaimana pandangan ilmuwan tentang akhir zaman? Berikut penjelasannya terkait masalah tersebut dari sudut pandang keilmiahan.

Para ilmuwan umumnya melihat akhir zaman dalam konteks alam semesta, Bumi, dan kehidupan di dalamnya. Dalam fisika kosmologi, ada beberapa teori yang meramalkan nasib akhir alam semesta. Teori ilmiah tersebut yang populer adalah Big Freeze, Big Crunch, dan Big Rip.

Dalam teori Big Freeze, alam semesta terus mengembang hingga semua energi panas tersebar, menciptakan kondisi dingin di mana kehidupan tidak mungkin bertahan.

Dalam teori Big Crunch, alam semesta berhenti mengembang dan mulai mengerut, kembali ke kondisi titik singularitas, yang mungkin memulai siklus baru.

Dalam teori Big Rip, ekspansi alam semesta semakin cepat hingga gravitasi, elektromagnetisme, dan bahkan ikatan atom tidak lagi mampu menahan struktur, menyebabkan segala sesuatu terurai.

Stephen Hawking, dalam bukunya A Brief History of Time: From the Big Bang to Black Holes (1988), menyinggung kemungkinan-kemungkinan ini, meskipun ia lebih condong membahas fenomena seperti lubang hitam dan singularitas.

Ilmuwan NASA telah lama memantau potensi bahaya dari benda langit seperti asteroid yang dapat menghantam Bumi. Salah satu contohnya adalah asteroid Apophis, yang sempat dianggap berpotensi mendekati Bumi pada tahun 2029. Meski ancamannya telah dieliminasi, risiko dari objek luar angkasa tetap menjadi ancaman serius.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca