Pelatih PSHT se-Jatim Dibekali TOT Pencak Silat Ajaran, Fokus pada Disiplin dan Prestasi

Foto bersama Pengurus Pusat PSHT, Pengprov, Ketua Cabang dan Peserta TOT
Foto bersama Pengurus Pusat PSHT, Pengprov, Ketua Cabang dan Peserta TOT (Sumber Foto: Anaf/Madurapers, 2025).

Magetan – Sebanyak 52 perwakilan pelatih Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari 26 cabang di Jawa Timur mengikuti Training of Trainer (TOT) Pencak Silat Ajaran di Padepokan PSHT Cabang Magetan, Jumat (7/2/2025).

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 7 hingga 9 Februari 2025, ini mengusung tema “Peningkatan Prestasi Pencak Silat Melalui Penguatan Pencak Silat Ajaran PSHT.”

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum PSHT, Muhammad Taufik, anggota Majelis Luhur, Adi Prayitno, serta jajaran pengurus pusat PSHT dari bidang organisasi, Lemdiklat, dan biro hukum.

Ketua Cabang PSHT Magetan, Nanang Budi Setyaji, selaku panitia pelaksana, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pelatih PSHT dalam mendidik siswa agar lebih memahami ajaran luhur organisasi.

“Kita tingkatkan kompetensi pelatih melalui TOT ini, tentunya agar mereka lebih memahami ajaran PSHT dan mampu membimbing siswa dengan baik,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PSHT Jawa Timur, Moh Dwi Suntoro, berharap TOT ini dapat mencetak siswa PSHT yang tidak hanya memiliki keterampilan pencak silat yang mumpuni, tetapi juga berkarakter berbudi luhur, tahu benar dan salah.

“Melalui pencak ajaran, saya berharap para pelatih dapat membimbing adik-adik siswa agar berprestasi di berbagai tingkatan, baik di level kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PSHT, Muhammad Taufik, menekankan pentingnya membangun persaudaraan yang produktif di era digitalisasi.

Menurutnya, warga PSHT harus mampu memanfaatkan teknologi secara positif, baik dalam kepelatihan, penggunaan media sosial yang bijak, maupun pengembangan usaha.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca