Bangkalan – Dalam dunia filsafat, ada berbagai aliran pemikiran yang mempengaruhi cara kita memahami keberadaan, pengetahuan, dan bahkan kebenaran. Salah satu aliran yang menarik perhatian banyak akademisi adalah post-strukturalisme. Paham post-strukturalisme adalah sebuah pendekatan dalam filsafat dan ilmu sosial yang menggugat pandangan tradisional tentang keberadaan, bahasa, dan kekuasaan.
Post-strukturalisme muncul pada akhir abad ke-20 sebagai reaksi terhadap strukturalisme, sebuah aliran pemikiran yang mendominasi pemikiran intelektual pada awal abad tersebut. Strukturalisme menganggap bahwa struktur atau pola yang mendasari bahasa, budaya, dan masyarakat memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap individu dan masyarakat.
Namun, para pemikir post-strukturalis seperti Michel Foucault, Jacques Derrida, dan Jacques Lacan menolak pandangan ini. Mereka berpendapat bahwa struktur tidak dapat begitu saja ditemukan atau dipahami dengan mudah, dan bahwa kekuatan dan kebenaran lebih bersifat relatif daripada absolut.