Bangkalan – Inovasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence: AI) menurut Nisha Talagala, Forbes (16/3/2021) berkembang secara eksplosif di hampir semua industri. AI yang berkembang tahun 2020 cenderung dominan tahun 2021.
Kecenderungannya, pertama, meningkatnya penggunaan AI di dunia nyata, seperti MLOps (Machine Learning Operations) pasca pandemi COVID-19. Kedua, inovasi berkelanjutan AI, seperti yang terlihat di GAN (Generative Adversarial Networks). Ketiga, demokratisasi tidak hanya pada teknik tetapi pada semua industri dan keahlian, sebagaimana dibuktikan dengan Low-Code/No-Code (kode rendah/tanpa kode) dan kemampuannya untuk membawa AI menjangkau semua orang mulai dari insinyur perangkat lunak hingga anak-anak sekolah.
MLOps (Operasi Pembelajaran Mesin) yang telah ada beberapa waktu pasca pandemi COVID-19 semakin dibutuhkan untuk memantau dan mengatur secara instan operasi berbagai perusahaan.
AutoML (Automated Machine Learning) yang ada beberapa waktu memungkinkan pembuatan model AI berkualitas tinggi tanpa pengetahuan data science yang mendalam serta platform low-code/no-code modern memungkinkan pembuatan seluruh aplikasi yang didukung AI tanpa pengetahuan pemprograman yang mendalam.
Pembuatan konten sintetis GAN menunjukkan prestasi luar biasa dalam menciptakan seni dan gambar buatan. GAN yang rumit diinovasi secara dramatis yang dapat mengurangi ukuran data dalam membuat GAN.
AI untuk anak-anak sekarang memungkinkan siswa sekolah (sekolah dasar dan menengah) membangun AI yang berfungsi mulai dari mengklasifikasikan teks hingga gambar. Sekolah menengah di AS mulai mengajarkan AI dan bahkan AI juga bisa dibuat oleh anak sekolah dasar di AS.