Buntut Pemukulan Terhadap Mahasiswa, Gempar dan GMNI Tuntut Kapolres Sumenep untuk Hengkang

Gempar dan GMNI gelar demonstrasi di depan Kantor Polres Sumenep.

Sumenep – Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (Gempar) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Polres Sumenep, Madura, Jumat (22/10/2021) pagi.

Aksi ini dilatarbelakangi oleh adanya tindakan represif dari oknum anggota kepolisian terhadap mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasi pada beberapa waktu lalu, sebagaimana telah dilansir oleh madurapers.com.

Beberapa tuntutan yang diusung oleh massa aksi di antaranya, GMNI dan Gempar mendesak Kapolres Sumenep untuk memberi sanksi terhadap anggota kepolisian yang telah melakukan kekerasan kepada aktivis mahasiswa, pada tanggal 1 Oktober 2021 waktu lalu.

Tuntutan selanjutnya, massa aksi mendesak Kapolres setempat agar bersedia untuk memberi garansi keamanan kepada seluruh aktivis, serta juga berjanji bahwa insiden serupa tidak akan terjadi lagi yang semua itu harus dinyatakan secara langsung dan terbuka kepada publik.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Muhammad Noer mengatakan, jika Kapolres tidak dapat mengindahkan tuntutan, lebih-lebih jika tidak bersedia menemui massa aksi maka Kapolres Sumenep diminta untuk hengkang dari jabatannya.

“Kalau kali ini Kapolres Sumenep tidak mau menemui kita, maka pastikan pada aksi jilid ke 3 tuntutan kita berubah, yaitu menuntut Kapolres untuk tidak menginjakkan kaki di Sumenep lagi,” tegasnya.

 

Penulis: Moh Busri

Editor: Ady

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca