Hikmah  

Keutamaan Shalat

Foto Ilustrasi Orang Shalat (Sumber: NU Online, 2019).

Bangkalan – Shalat bagi orang Islam ternyata memiliki banyak keutamaan. Said bin Ali Al-Aqahthani menyebutkan ada 16 (enam belas) keutamaan shalat. Keenam belas keutamaan shalat tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ketentuan ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 45, yang artinya: “… Sesunguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. …”

Kedua, shalat merupakan amal paling utama setelah dua kalimat syahadat. Berdasarkan hadits Abdullah bin Mas’ud, r.a., dia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah s.a.w., Amal apa yang paling utama? Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya. .. . “(HR. Bukhari No. 7.534 dan Muslim No. 85).

Ketiga, shalat dapat menghapus dosa. Berdasarkan hadits Jabir, r.a., “Sesungguhnya Rasulullah s .a.w., bersabda, “Perumpaan shalat lima waktu, seperti sungai yang mengalir deras di depan pintu rumah salah seorang diantara kalian, dia mandi padanya setiap hari sebanyak lima kali.” (HR. Muslim No. 668).

Keempat, shalat menghapus kesalahan. Berdasarkan hadits Abu Hurairah, r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w., bersabda, “Shalat lima waktu, antara Jumat satu dengan Jumat lainnya, antara satu Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya, adalah penghapus (dosa) diantaranya jika dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim No. 233).

Kelima, shalat memberikan cahaya bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat. Berdasarkan hadits Abdullah bin Umar, r.a., dari Nabi s.a.w., sesungguhnya beliau menjelaskan perkara shalat suatu hari, lalu beliau bersabda, “Siapa yang selalu menjaga (selalu melakukan) shalat, maka baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat, dan siapa yang tidak menjaganya, maka tidak ada cahaya, bukti dan keselamatan, dan pada hari kiamat dia akan dikumpulkan bersama Qorun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Imam Ahmad dalam Al-Musnad, 2/169, Darimi, 2/301, Imam Munzir berkata dalam At-Targhib wat-Tarhib, 1/440: “Riwayat Ahmad dengan sanad yang baik.”).

Dalam hadits Abu Malik al-Asyari, r.a., Rasulullah s.a.w., bersabda, “Shalat adalah cahaya.” (HR. Muslim No. 223).

Menurut hadits Buraidah, r.a., beliau s.a.w., bersabda, “Berikan kabar gembira kepada orang yang selalu berjalan ke masjid (untuk shalat) di kegelapan, bahwa bagi mereka cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud No. 561 dan Tirmizi No. 223).

Keenam, shalat mengangkat derajat dan dosa-dosa bagi pelakunya. Berdasarkan hadits Tsauban, budak Rasulullah s.a.w., beliau bersabda kepadanya, “Hendaklah kalian banyak sujud (shalat) kepada Allah, karena sekali saja engkau sujud, niscaya Allah akan angkat derajatmu dan hapus kesalahanmu.” (HR. Bukhari No. 7.534 dan Muslim No. 85).

Ketujuh, shalat membuat pelakunya masuk surga sebagai pendamping nabi. Berdasarkan hadits Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslamy, r.a., dia berkata, “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah s.a.w., lalu aku bawakan air wudhu untuknya dan aku layani segala keperluannya. Kemudian beliau berkata kepadaku, “Mintalah (apa yang kamu inginkan).” Aku berkata, “Aku mohon kepadamu agar aku menjadi pendampingmu di surga.” Beliau bersabda, “Apa tidak minta yang lain?” Aku berkata, “Ya, (hanya) itu (yang saya minta).” Maka beliau bersabda, “Tolonglah aku untuk memenuhi permintaanmu dengan kamu banyak bersujud (shalat).” (HR. Muslim No. 489).