Jakarta – Meski secara akumulatif PDRB DKI Jakarta tahun 2022 tertinggi se-Pulau Jawa, tapi pertumbuhan ekonominya di bawah ekonomi nasional, Rabu (15/2/2023).
Pertumbuhan ekonomi Jakarta di tahun tersebut terpaut 0,06 persen, di bawah nasional yang mencapai 5.31 persen
Menurut data BPS DKI Jakarta, peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat yang terus membaik menjadi pendorong utama tumbuhnya ekonomi Jakarta.
Kondisi ini berdampak terhadap meningkatnya permintaan agregat, baik dari domestik maupun dari luar negeri.
Meskipun demikian, kenaikan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global masih menahan percepatan ekonomi Jakarta.
Pada tahun 2022, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 5,25 persen, menguat dibanding tahun lalu (2021, red.) yang tumbuh 3,56 persen.
Dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen meningkat kecuali Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) mengalami kontraksi.
Pertumbuhan tertinggi dari sisi pengeluaran dicapai oleh Ekspor dan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit (PKLNPRT).
Dari sisi produksi, Lapangan usaha Jasa Lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi diikuti oleh Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.