PPP Desak Pemerintah Kurangi Impor Kedelai

Elly Rachmat Yasin, Anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi PPP (Sumber: DPP PPP, 2022).

Jakarta – Harga impor kedelai naik, Elly Rachmat Yasin meminta pemerintah mengurangi ketergantungan impor kedelai, Jumat (18/2/2022).

Akibat naiknya harga impor kedelai tersebut, tutur Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), akan disusul dengan naiknya harga tahu dan tempe juga.

Elly mengatakan saatnya sekarang pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap impor kedelai dengan cara meningkatkan produksi impor kedelai dalam negeri.

Kalau masih tergantung pada impor, Indonesia tidak bisa mengendalikan harga pasaran kedelai, Selasa (15/2/2022).

Lebih lanjut menurut Elly, pemerintah perlu melakukan langkah sistematis dan terencana untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.

Dengan begitu, diharapkan ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai menjadi berkurang.

Menurutnya, ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai masih tinggi. Jumlahnya mencapai 80 persen lebih untuk kebutuhan nasional setiap tahunnya, membuat Indonesia menjadi sangat tergantung dengan negara pengekspor.

“Saat harga kedelai di negara pengekspor naik, begitu juga harga kedelai di dalam negeri, sehingga harga kedelai mengalami fluktuasi,” terang anggota dewan dari PPP ini.

Oleh karena itu, menurut dia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) perlu menetapkan harga kedelai impor yang stabil.

Sehingga tidak ada lagi perubahan harga yang mempersulit perajin tahu dan tempe di berbagai daerah.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca