Pria Asal Sumenep Tewas Dibacok Orang Tak Dikenal, Begini Kata Kasubag

Korban Tewas
Korban (Subairi) saat dilarikan ke Rumah Sakit Puskesmas Ambunten. (Sumber Foto: Humas Polres Sumenep).

Sumenep – Warga Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali dihebohkan dengan beredarnya video seorang pria tewas mengenaskan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Minggu (27/3/2022).

Berdasarkan keterangan dari Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Sumenep, AKP Widiarti dalam rilisnya mengatakan, pria yang tewas adalah Subairi (35), warga Bajung Barat, Desa Ambunten Barat, Ambunten, Sumenep.

Dirinya mengungkapkan bahwa pria tersebut tewas usai dibacok orang tidak dikenal pada, Kamis, (25/3/2022) kemarin, sekitar pukul 09.45 WIB.

“Kejadian hari Kamis kemarin, tepatnya terjadi di simpang tiga jalan Dusun Pandan, Ambunten Barat, Ambunten Sumenep,” kata Polisi Wanita (Polwan) yang akrab disapa Widi, Minggu (27/3/22).

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan kronologi awal kejadian tersebut. Saat Subairi bersama istrinya yang bernama Si’atun, pergi ke pasar tumpah di Desa Ambunten Tengah mengendarai sepeda motor untuk berbelanja.

Usai berbelanja, Subairi bersama istrinya masih mampir ke salon cukur rambut. Lokasinya di jalan simpang tiga, Dusun Pandaan, Desa Ambunten Tengah, tempat Subairi dibacok saat hendak mencukur rambutnya.

“Saat itu istri korban turun dari sepeda motor. Sementara korban hendak memarkirkan sepeda motornya. Tiba-tiba datang dua orang laki-laki tak dikenal mengendarai sepeda motor datang menghampiri keduanya,” ungkapnya merinci.

Dua laki-laki ini sempat adu cekcok dengan istri Subairi. Tanpa basa-basi, satu orang dari laki-laki tak dikenal itu langsung mengeluarkan sebilah celurit dan menebas Subairi.

“Laki-laki tak dikenal ini sempat memanggil Subairi. Mereka menanyakan kepada korban mengapa menggangu istri orang,” kata Widiarti menerangkan.

Usai membacok Subairi, dua laki-laki tak dikenal itu melarikan diri. Sementara istri Subairi berteriak minta tolong bantuan warga setempat karena melihat suaminya telah bersimbah darah.

Akibat kejadian itu, Subairi langsung dilarikan ke Puskesmas Ambunten dibantu warga. Di Puskesmas Subairi menghembuskan nafas terakhirnya, dengan kondisi luka robek disekujur tubuhnya.

“Sebelum dibawa ke Puskesmas, korban ini sempat meminta maaf kepada istrinya, sebelum akhirnya dia meminta segera dirujuk ke rumah sakit, sebab tidak kuat dengan luka bacokan yang melukai badannya. Sementara istri korban bingung dengan kejadian itu, mengapa suaminya berkata demikian,” kata Widiarti menguraikan, usai istri korban melaporkan kejadian tersebut pada polisi.

Hingga saat ini polisi terus melakukan penyelidikan kepada dua orang laki-laki yang tega menghilangkan nyawa Subairi.

Barang bukti (BB) yang dikantongi polisi berupa helm warna putih dengan stiker gambar bunga yang diduga milik pelaku.

Tidak hanya itu saja, sepasang sandal kulit warna hitam merk carviel diduga milik pelaku yang tertinggal di tempat kejadian juga diamankan pihak kepolisian.

“Kasus ini masuk tindak pidana pembunuhan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 atau 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),” tandasnya.