Sumenep – Persoalan pemasangan Kilo Watt Hour (kWh) Meter di Kepulauan Kangean, Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga hari ini belum juga usai.
Setelah beberapa pihak dari Perseroan Terbatas (PT) Perusahaan Listrik Negara (PLN) angkat bicara, kini muncul pernyataan masyarakat yang menuding Manajer PLN bagian Unit Layanan Pelanggan Kangean berbohong terhadapnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh NR, warga Kecamatan Kangayan, Sumenep. Kata dia, seluruh yang disampaikan Manajer PLN ULP Kangean kepada media beberapa waktu lalu, merupakan sebuah kebohongan. Sebab pihaknya menilai pernyataan tersebut tidak sesuai dengan realita.
“Jadi yang disampaikan Pak Daan ke media, itu adalah kebohongan, dia bilang harga kWh itu 1,2 juta dan itu sama dengan seluruh Indonesia. Dia itu seperti orang ketakutan, sebab harga sebenarnya di sini bukan segitu, akan tetapi karena banyak yang kami persoalkan sama dia maka sekarang seperti orang gugup,” ungkap NR melalui sambungan teleponnya, Senin (16/08/2021).
Terlebih dari harga kWh yang dinilai mahal oleh NR, dirinya juga merasa keberatan dengan kebijakan PLN yang hanya memberi jatah kabel sepanjang 20 meter. Sementara berapapun kekurangannya jika melebihi 20 meter, maka harus ditanggung pelanggan.
“Kalau memang yang dia katakan benar, yaitu PLN memiliki tanggung jawab sampai kWh meter, maka itu sama seperti yang disampaikan pusat. Jadi tidak perlu ada istilah pembelian kabel sebelum kWh. Kita dikasih jatah kabel sepanjang 20 meter, semisal jarak tiang ke rumah kita 150 meter, jadi kita harus beli kabel tersebut sepanjang 130 meter,” jelasnya.