Surabaya – Berdasarkan analisis kegempaan serta belum stabilnya kondisi kawah Gunung raung, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menetapkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Raung masih dalam status Level II atau Waspada, Kamis (19/1/2023).
Dilansir dari Kominfo Jatim, berdasarkan evaluasi PVMBG periode 1-15 Januari 2023, secara visual warna asap yang muncul di Gung Raung umumnya terlihat tipis dan hembusan asap tidak membawa material abu.
Selama periode ini tidak terekam gempa letusan namun lebih dominan terjadi gempa hembusan.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, dalam suratnya terkait evaluasi Gunung Raung, mengatakan, hal tersebut menunjukan bahwa telah terjadi pergerakan pusat tekanan menuju permukaan yang selanjutnya menghasilkan letusan eksplosif.
Dengan masih terekamnya Gempa Tremor menerus maka pergerakan fluide ke permukaan diperkirakan masih terjadi meskipun dalam tingkat yang rendah.
“Perlu diwaspadai jika terjadi Gempa Tektonik terasa di sekitar Gunung Raung yang diikuti oleh meningkatnya Gempa Hembusan,” ujar Hendra.
Hendra memaparkan hal itu dalam suratnya yang diterima Diskominfo Jatim, Kamis, 19 Januari 2023.
Tercatat, aktivitas kegempaan didominasi 143 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tektonik lokal, 56 kali gempa tektonik jauh, dan 15 kali gempa tremor menerus dengan amplituod 0,5-3 mm dominan 0,5 mm.
Menurutnya, saat ini terdapat potensi ancaman bahaya berupa lontaran material batuan pijar, namun sebarannya masih terbatas di dalam kawah, sedangkan material berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
Menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut, kata Hendra, maka PVMBG terus melakukan pemantauan secara intensif untuk mengevaluasi aktivitas Gunung Raung dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Selanjutnya status Gunung Raung akan dinaikan atau diturunkan jika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas.
Namun dengan status aktivitas yang sekarang, PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekat pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km.
Masyarakat di sekitar gunung juga diharapkan tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Raung dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Bondowoso, Banyuwangi dan Jember.
Pemerintah Daerah dan BPBD Jawa Timur dan BPBD Bondowoso, Banyuwangi dan Jember diharapkan juga senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG atau Pos Pengamatan Gunung Raung. (*)