Anggaran Proyek Kereta Cepat Bengkak, Oposisi Teriak

Anggaran Proyek Kereta Cepat Bengkak, Oposisi Teriak
Foto Infrastruktur Jalur Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (Sumber dari berbagai media nasional)

Jakarta – Anggaran proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung membengkak puluhan triliun rupiah, sejumlah figur yang terkenal di publik sebagai oposan pemerintah berteriak lantang.

Muhammad Said Didu mantan Staf Khusus Menteri ESDM dalam tweetnya mengatakan, “Hari ini saya menyatakan bahwa jebakan proyek kereta api cepat China Jakarta-Bandung adalah pintu masuk China untuk aneksasi infrastruktur strategis di Indonesia. Silahkan publik catat, seperti halnya saat 2012 saya katakan bahwa mobil Esemka adalah kebohongan.” Selasa (7/9/2021).

Selanjutnya dia mempertanyakan proyek kereta api cepat. Pertanyaan ini dilontarkan pasca gagalnya wawancara dengan salah satu TV nasional terkait kereta cepat.

“Malam ini diundang wawancara langsung oleh stasiun TV nasional tentang kereta api cepat lewat zoom, ketika sudah nyambung studio beberapa detik sebelum bicara dibatalkan sepihak. Setelah diputus, pihak TV kontak saya dan jelaskan kenapa tidak jadi bicara. Ada apa di balik kereta cepat?” ungkapnya, Sabtu (11/9/2021).

“Penjelasan lain saya tentang kereta cepat. Semoga bukan kita pembuat museum kereta api cepat “tercepat” di dunia, “imbuhnya.

Adhie M. Massardi mantan Juru Bicara Presiden K.H. Abdurrahman Wahid dalam tweeetnya mengatakan, “Serba cepat ini pertanda yang sangat jelas. Cepat nyambung ke studio, beberapa detik kemudian putus. Begitulah gambaran proyek kereta cepat. Cepat digarap. Biaya cepat melonjak. Maka dalam waktu cepat akan berubah jadi monument tercepat.” Minggu (12/9/2021).

Sinergis dengan pernyataan tersebut, Suryadi Jaya Purnama anggota DPR RI dari Farkasi PKS di akun resmi twitter DPP PKS mengatakan bahwa proyek kereta cepat bermasalah sejak awal.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca