Jakarta – Pada Februari 2023, menurut data BPS, terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 5,47 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,16, Selasa (7/3/2023).
Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88 persen dengan IHK sebesar 120,04 dan terendah terjadi di Waingapu sebesar 3,57 persen dengan IHK sebesar 112,74.
Inflasi terjadi, menurut BPS, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,23 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,43 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,94 persen, kelompok transportasi sebesar 13,59 persen.
Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,60 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,76 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,08 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,63 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen.
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Februari 2023 sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Februari 2023 sebesar 0,50 persen.
Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Februari 2023 sebesar inflasi y-on-y sebesar 3,09 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,13 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,47 persen. (*)