Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Bandara Trunojoyo Sumenep telah miliki rute penerbangan baru Sumenep ke Banyuwangi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala UPBU Bandara Trunojoyo Sumenep, Moh. Arqodri Arman saat ditemui langsung oleh jurnalis Madurapers.com, pada Jumat (21/1/22).
Pihaknya menjelaskan, penerbangan jenis perintis yang meliputi Sumenep-Banyuwangi dan Banyuwangi-Sumenep sudah berlaku sejak (11/1/22) kemarin.
“Ini rute baru. Semoga ke depan bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang akan bepergian ke Sumenep-Banyuwangi, begitu pun sebaliknya,” jelasnya Argqodri kepada media ini, Jumat (21/1/22).
Diketahui, pihak Bandara Trunojoyo Sumenep bekerjasama dengan Susi Air sebagai pihak penyelenggara pelayanan penerbangan perintis. Jenis pesawatnya yaitu Grand Karavan 208.
Sedangkan harga tiket yang ditawarkan untuk rute Sumenep – Banyuwangi mulai dari Rp 245.000. Sementara itu, harga tiket untuk rute Banyuwangi – Sumenep mulai dari Rp 299.000.
Arqodri memaparkan, rute baru tersebut telah berhasil dilakukan uji coba satu Minggu lalu dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dan Banyuwangi. Pada saat terbang perdana, memiliki waktu rata-rata tempuh sekitar 40 hingga 45 menit.
“Jika sebelumnya, perjalanan darat menempuh perjalanan Sumenep-Banyuawangi memakan waktu kurang 10 jam perjalanan. Sekarang lewat udara hanya 45 menit,” paparnya.
Diketahui, penerbangan perintis Sumenep-Banyuwangi Pulang Pergi (PP) terjadwal pada hari Selasa dan Rabu. Dengan rincian, untuk hari Selasa, penerbangan pukul 12.20 WIB hingga lending 13.00 WIB. Sementara hari Rabu, pada pukul 10.40 WIB hingga lending pukul 11.20 WIB.
“Saat ini hanya dua kali saja dalam satu minggu,” ungkap Qodri dengan singkat.
Pihaknya menambahkan, jika pemakaian rute tersebut bagus dan tingkat penumpang melebihi 70 persen maka bisa ditargetkan akan ada penambahan frekuensi dalam satu Minggu pada tahun yang akan datang.
“Rute baru Penerbangan Sumenep-Banyuwangi ini sangat berpotensi progres,” imbuhnya.
Dibukanya rute Sumenep-Banyuwangi tersebut, menurutnya tak lain banyak orang Sumenep yang tinggal dan bermukim di Bumi Blambangan.
Dia menambahkan, terdapat 25 (dua puluh lima) kecamatan di Banyuwangi yang mendominasi masyarakatnya berasal dari Madura.
“Semoga bisa menjangkau seluruh Kebutuhan masyarakat di Banyuwangi, khususnya Kabupaten Sumenep umumnya Pulau Madura,” harapannya.
Kedepannya, lanjut Qodri, Pemkab Banyuwangi telah merencanakan program tentang penerbangan perintis Banyuangi-Sumenep dan sebaliknya.
“Saat ini tengah digalakkan sosialisasi kepada masyarakat melalui Camat di Banyuwangi. Dengan harapan bisa menggunakan jasa penerbangan ke Madura,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, agar Sumenep juga bisa menerapkan program yang sudah berjalan seperti Banyuwangi.
“Informasi yang saya dapat, katanya Pemkab Sumenep akan melaksanakan kunjungan ke Banyuwangi, agar penerbangan ini banyak manfaatnya selain masalah keperintisan itu sendiri,” tandasnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.