BI dan Pemprov Jatim Perkuat Ketahanan Pangan Jelang Ramadhan

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur, Jumat (17/3) yang mengangkat tema Sinergi & Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui Teknologi Pertanian dan Digitalisasi, sebagai rangkaian pembuka jelang GNPIP Regional Jawa pada akhir Maret 2023. Foto: Ghufron JNR
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur, Jumat (17/3) yang mengangkat tema Sinergi & Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui Teknologi Pertanian dan Digitalisasi, sebagai rangkaian pembuka jelang GNPIP Regional Jawa pada akhir Maret 2023. Foto: Ghufron JNR (Sumber: Kominfo JAti, 2023)

Surabaya – Menjelang bulan Ramadan, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) meluncurkan tiga program unggulan, guna memperkuat upaya pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional, Jumat (17/3/2023).

Pencanangan program tersebut, mengutip Kominfo Jatim, melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur, Jumat (17/3/2023).

Tema program itu adalah “Sinergi & Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui Teknologi Pertanian dan Digitalisasi”, sebagai rangkaian pembuka jelang GNPIP Regional Jawa”, pada akhir Maret 2023.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa GNPIP yang sudah berjalan sejak tahun 2022 memberikan tiga pelajaran utama yang patut menjadi perhatian.

Tiga pelajan itu: (1) perlunya inovasi budidaya dan digitalisasi pertanian untuk peningkatan produktivitas pangan, (2) distribusi pangan yang efisien dan akses pembiayaan pelaku usaha pangan, dan (3) pemanfaatan digitalisasi melihat kesiapan adopsi teknologi di Jawa.

Dalam semangat Majapahit, dengan membangun kedaulatan pangan akan terbangun kedaulatan bangsa dan negara. Peran strategis ketahanan pangan perlu terus dibangun secara berkelanjutan dengan kerja keras dan dukungan kebijakan pemerintah daerah.

Berdasarkan data komoditas penyumbang utama inflasi, baik sepanjang tahun maupun HBKN, terdapat 6 komoditas pangan utama yang secara persisten menyumbang inflasi Jawa Timur, yaitu ayam ras, telur ayam ras, cabai, bawang merah, daging sapi, dan minyak goreng.

Dengan kondisi tersebut, Khofifah mengajak untuk memperkuat langkah strategis menjaga pasokan komoditas, baik secara struktural maupun teknis, agar ketersediaan pasokan dapat terjaga dan inflasi terkendali sepanjang tahun.

Inovasi pada tiga program unggulan GNPIP Jatim mengusung semangat kejayaan peradaban Majapahit yang diwujudkan melalui program Digitalisasi dan Inovasi Budidaya Pertanian (Digdaya), Amankan Distribusi Pangan Strategis (Amukti), dan Pembiayaan Inklusif Pelaku Usaha Pangan (Palapa).

Ketiga program GNPIP Jatim akan diimplementasikan dalam sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) – Tim Percepatan Pengembangan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan kolaborasi BUMN Pangan-BUMD-BUMDes, untuk membentuk ekosistem yang mendukung efisiensi tata niaga pangan strategis melalui digitalisasi rantai pasok pangan.

Lebih lanjut program unggulan GNPIP yang dimplementasikan di Jawa Timur diantaranya mencakup program: (1) digital farming pada 15 klaster padi, aneka cabai dan aneka bawang seluas 500 hektar, dan (2) 100 Green House budidaya aneka cabai dan bawang, penggunaan pupuk organik dan agen hayati, bantuan alsintan dan saprotan untuk mendukung program mekanisasi pertanian pada 100 Poktan, serta kemandirian pangan dan replikasi Infratani pada pesantren anggota Hebitren Jatim.

GNPIP Jatim juga mendorong kelancaran distribusi melalui program Sembako Murah Bersama QRIS serta digitalisasi Rantai Pasok Pangan dan Fasilitasi Distribusi dalam rangka Operasi Pasar komoditas pangan strategis.