Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah 8 Persen, Bank Dunia dan Ekonom Proyeksikan di Bawahnya

Ilustrasi target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 8 persen dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia Bank Dunia sebesar 5,1 persen
Ilustrasi target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 8 persen dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia Bank Dunia sebesar 5,1 persen (Dok. Madurapers, 2025).

Jakarta – Pemerintah optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Keyakinan ini pernah disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam acara Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta pada Kamis (16/02/2025).

Untuk mencapai target tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan ekonomi. Ia juga menegaskan bahwa pemborosan dan praktik yang tidak efisien dalam pemerintahan harus dihentikan.

Presiden juga menyoroti peran sektor swasta dalam pembangunan, terutama di bidang infrastruktur. Selain itu, program swasembada pangan dan energi terbarukan menjadi prioritas utama pemerintahannya.

Namun, target 8 persen ini akan menghadapi tantangan karena pertumbuhan ekonomi terbaru masih di bawah angka tersebut. Pada triwulan keempat 2024, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,03 persen, turun dari 5,2 persen pada tahun sebelumnya.

Perlambatan ini menunjukkan bahwa mencapai target ambisius itu tidaklah mudah. Dibandingkan dengan pertumbuhan 5,2 persen pada 2023, tren perlambatan ini menandakan adanya tantangan struktural.

Ekonom Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Dr. Anton Agus Setyawan, menilai target tersebut terlalu ambisius. Menurutnya, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal efisiensi investasi yang masih rendah.

Bank Dunia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan mencapai 8 persen. Lembaga ini memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,1 persen pada 2025, jauh dari target pemerintah.

Prediksi tersebut tertuang dalam laporan Bank Dunia yang dirilis pada 8 Oktober 2024. Meski lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, angka ini tetap lebih rendah dari target pemerintah.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca