Jakarta – Terjadinya serangan bom bunuh diri di Katerdal, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021), mengundang banyak perhatian dari khalayak umum dan beberapa tokoh.
Salah satunya Fahri Hamzah, mantan Wakil Ketua DPR RI tahun 2014-2019, menghimbau bangsa Indonesia lewat beranda Twitternya agar tidak goyah dan tidak saling meragukan satu sama lain.
“Bunuh diri!
Biarlah ia mati konyol!
Tapi kita,
SeBangsa, se-negara, tak boleh goyah…tak boleh saling meragu sesama…karena lautan cinta takkan sirna oleh setitik benci. Semoga jemaat Kathedral Makasar diberi kesabaran. Semoga korban luka dan nyawa diselamatkan. Amin YRA.”, ucapnya seraya mendoakan korban.
Bunuh diri!
Biarlah ia mati konyol!
Tapi kita,
SeBangsa, se-negara, tak boleh goyah…tak boleh saling meragu sesama…karena lautan cinta takkan sirna oleh setitik benci.
Semoga jemaat Kathedral Makasar diberi kesabaran. Semoga korban luka dan nyawa diselamatkan. Amin YRA.— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) March 28, 2021
Ketua Partai Gelora itu juga percaya bahwa pelaku teror tersebut tidak beragama dan meminta kepada aparat untuk tidak menyebut nama pelaku memakai bahasa arab.
“Kenapa gak bunuh diri Di bulan Ramadhan kan pahala digandakan.17 hari lagi. Gak sabar amat. Goblok aja teroris ini! Maka saya percaya teroris itu gak beragama. Saya mohon aparat gak usah lagi sebut mereka pakai bahasa arab. Jamaah, Anshar, dll. Plis sebut mereka teroris! Cukup!,” imbuhnya.
Kenapa gak bunuh diri Di bulan Ramadhan kan pahala digandakan.17 hari lagi. Gak sabar amat. Goblok aja teroris ini! Maka saya percaya teroris itu gak beragama. Saya mohon aparat gak usah lagi sebut mereka pakai bahasa arab. Jamaah, Anshar, dll. Plis sebut mereka teroris! Cukup!
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) March 28, 2021
Sementara di beranda yang berbeda, Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris BUMN 2005-2010, mengecam keras atas terjadinya bom bunuh diri tersebut. Menurutnya Islam sangat tegas melarang menghilangkan nyawa dan merusak rumah ibadah agama manapun.
“Saya mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Islam sangat tegas melarang menghilangkan nyawa orang dan merusak rumah ibadah agama apapun.
Berharap polisi mengungkap secara jelas pelaku dan jaringannya,” kecamnya.