Sumenep – Penyaluran listrik di Pulau Gili Raja, Kecamatan Gliligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum juga terealisasi hingga saat ini. Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah menjanjikan, listrik akan dioperasikan akhir tahun 2019.
Namun pada nyatanya, hal itu masih terus ditunda, hingga terakhir Pemkab Sumenep menjanjikan pengoperasian pada Bulan Puasa, alias Bulan Mei 2021.
Tidak adanya tanda-tanda pengoperasian listrik di Pulai Gili Raja, membuat masyarakat setempat penuh dengan pertanyaan. Bahkan pihaknya juga menilai pemerintah ingkar janji terkait kesejahteraan masyarakat yang pernah disampaikan.
Bukhari Muslim, pemuda asal Desa Banmaling, Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep, mengungkapkan bahwa sampai sekarang masyarakat masih menggunakan listrik milik swasta yang terbilang biayanya sangat mahal.
“Untuk saat ini listrik di Gili Raja, masih menggunakan genset swasta, ada yang meggunakan tenaga surya, dan ada juga yang masih menggunakan damar, karena tidak punya biaya untuk membayar tagihan listrik,” ungkapnya, Rabu (28/07/2021).
Keluhan yang disampaikan masyarakat memang sebanding dengan kenyataan yang terjadi. Menurut Bukhari, biaya listrik milik swasta itu dihitung setiap malam Rp 2.000 untuk lampu per unit, dan televisi Rp 2.500.
“Listrik yang ada saat ini masi menggunakan milik swasta yang tagihannya terbilang cukup mahal tiap bulannya,” tambahnya.