Menuju Pilkades Serentak 2021, Ketua DPRD Sumenep Tekankan Vaksinasi

Abd Hamid Ali Munir, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep. (Istimewa)

Sumenep – Berdasarkan Inmendagri, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Sumenep, Madura, tahun 2021 ditunda sampai tanggal 9 Oktober bulan depan. Oleh karenanya pelaksanaan tersebut tinggal menunggu surat keputusan bupati.

Sehubungan dengan hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Abd Hamid Ali Munir mengimbau agar masyarakat memperhatikan baik-baik akan pentingnya vaksinasi.

Sebab peda pelaksanaan Pilkades tahun ini sangat memprihatinkan alias penuh dengan kekhawatiran karena berada di tengah-tengah pandemi Covid-19.

“Tentunya masyarakat terutama di daerah-daerah yang akan melaksanakan pemilihan, maka tentu harapan kita adalah vaksinasi yang terus masif dilakukan,” ungkapnya, Kamis (30/09/2021).

Konsep teknis Pilkades serentak tahun 2021 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada pelaksanaan tahun ini dibentuk beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang diletakkan di setiap dusun.

“Dulunya tidak ada TPS, tapi sekarang sudah masuk ke TPS dalam rangka menekan penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Pihaknya memaparkan bahwa edukasi dan sosialisasi dari para calon serta tokoh masyarakat perihal suksesi vaksinasi juga besar pengaruhnya pada masyarakat.

“Maka tentunya masyarakat dan semua para calon sangat perlu untuk ikut mensosialisasikan dan memberikan edukasi,” tuturnya.

Sebagaimana pelaksanaan Pilkades sebelumnya, konflik masyarakat yang dilatarbelakangi oleh perbedaan calon sangat rentan untuk dihindari. Oleh karenanya, Hamid berharap konflik yang demikian bisa diredam atau paling tidak bisa diminimalisir.

“Harapan saya bisa terlaksana sesuai dengan apa yang menjadi kesepakatan bersama. Selain itu, Pilkades harus dilaksanakan dengan jujur adil dan demokrasi,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca