Surabaya – Instruksi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) yang meminta kepada seluruh Kapolda untuk mengawal investasi di Indonesia saat memberikan pengarahan di Apel Kasatwil, Jumat 3 Desember 2021 lalu di Bali dipertanyakan Pakar Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Profesor Tjiptohadi Sawarjuwono.
“Kalau menurut saya, kenapa polisi yang ditugasi. Kenapa tidak sesuai dengan Menteri yang ada yang berkaitan. Misalnya, Menteri Perdagangan atau BUMN, kan mestinya begitu. Sebaiknya kan sesuai dengan Kementeriannya,” kata Prof. Tjipto, panggilan karibnya, kepada madurapers.com, Kamis (16/12/2021).
Prof. Tjipto juga mengkritisi soal pengawalan investasi baru. Ia lalu bertanya nasib investasi yang lama bagaimana.
“Jadi pengawasan itu semestinya menurut saya bukan hanya yang baru saja diawasi, tapi juga yang lama. Karena untuk menghadapi COVID-19 ini, seluruh industri harus bergerak, bukan hanya yang baru-baru saja,” harapnya.
Menurutnya investasi yang baru itu berapa nilai investasinya, harusnya semuanya digerakkan. Selanjutnya kata Prof. Hadi harus sesuai dengan kementeriannya.
“Ngapain sih polisi melok-melok (artinya kenapa Polisi ikut-ikut, Red). Bukan polisi tidak tahu, apa yang diomongkan pak Sigit (maksudnya Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, red.) itu betul. Tapi ngapain sih polisi itu, kira-kira begitu,” sentilnya dengan logat Surabaya yang kental.